Jumat, 13 April 2012


LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ORGANIK II
MODUL 16

A.                Judul Percobaan       : Asam Benzoat dan Benzilalkohol

B.                 Tujuan percobaan    :
.

C.                Dasar teori

Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Alkohol adalah turunan hidrokarbon yang satu atau lebih atom H-nya diganti dengan gugus hidroksil. Alkohol dibagi atas 3 golongan, yaitu alkohol primer, sekunder, dan tersier.
Dalam peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol atau grain alcohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah salah satu obat rekreasi (obat yang digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di dunia. Dengan meminum alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersifat toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.
            Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan bahan bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yangdikenal di masyarakat sebagai spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara b ebas sebagai bahan bakar. Namun untuk mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol tersebut didenaturasi. denaturated alcohol disebut juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol tersebut dikenal dengan nama spirtus.

Struktur
Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3. Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Etanol dan metanol (gambar di bawah) adalah alkohol primer. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah propan-2-ol, dan alkohol tersier sederhana adalah 2-metilpropan-2-ol.

            Alkohol umum
Ø  Isopropil Alkohol (sec-propil alcohol, propan-2-ol, 2-propanol) H3C-CH(OH) CH3, atau alkohol gosok
Ø  Etilena Glikol (etana-1,2-diol) HO-CH2-CH2-OH, yang merupakan komponen utama dalam antifreeze
Ø  Gliserin (atau gliserol, propana-1,2,3-triol) HO-CH2-CH(OH)-CH2-OH yang terikat dalam minyak dan lemak alami, yaitu trigliserida (triasilgliserol)
Ø  Fenol adalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada cincin benzena
Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut,dan bahan bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di masyarakat sebagai spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol tersebut didenaturasi. denaturated alcohol disebut juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol tersebut dikenal dengan nama spirtus.
Nama umum biasanya dibentuk dengan mengambil nama gugus alkil, lalu menambahkan kata "alkohol". Contohnya, "metil alkohol" atau "etil alkohol” sedangkan Nama IUPAC dibentuk dengan mengambil nama rantai alkananya, menghapus "a" terakhir, dan menambah "ol". Contohnya, "metanol" dan "etanol".

Turunan Alkohol
      Metanol atau metil alkohol (CH3OH) ditemukan tahun 1661 oleh Robert Boyle diantara senyawaan yang terbentuk pada penyulingan kering kayu. Metanol murni berupa cairan tidak berwarna, baunya menyerupai alkohol dan rasanya tajam. Larut dalam air dan pelarut organik. Bila dibakar nyalanya tidak bercahaya dan kebiru-biruan. Metanol sangat beracun, bila diminum selain dapat memabukkan juga dapat mengakibatkan kebutaan.Dahulu metanol terdapat pada
penyulingan  kering kayu.
                  Bila kayu dipanaskan dalam retor dari besi pada suhu 300'C, maka dalam retor itu tinggal arang kayu, sedangkan sulingan selain dari CO terdiri dari 2 fasa cair yang tidak dapat bercampur. Metanol tidak murni sering disebut spiritus-kayu (wood spirit).Metanol digunakan sebagai pelarut, untuk membuat pernis, industri zat warna, sebagai bahan untuk membuat metanal, sebagai tambahan pada bensin, dan untuk mengawasifatkan  etanol. Etanol atau etilalkohol (C2H5OH) telah lama diketahui manusia, berkat pembentukannya pada peragian buah yang mengandung sakar.Etanol adalah cairan jernih yang larut dalam air dan berbau khas, nyalanya berwarna biru. Etanol banyak dibuat dengan peragian sakar, misalnya glukosa.      
Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yandibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui ( biasanya air ) untuk lewat 2 tanda tersebut.( Moechtar,1990 )
a.                   Viskometer Hoppler.
Berdasrkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat – gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca ) melalui tabung gelas yang hampir tikal berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel. ( Moechtar,1990 )
b.                  Viskometer Cup dan Bob.
            Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjang keliling bagian tube sehingga menyebabkan penueunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkab bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebt aliran sumbat. ( Moechtar,1990 )
c.                   Viskometer Cone dan Plate.
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar. ( Moechtar,1990 )

D.Alat Dan Bahan

  1. alat alat yang digunakan
 





Pipet tetes
Bahan:Gelas. Panjang: 150 mm dengan karet kualitas baik.
Kegunaan : Untuk meneteskan larutan dengan jumlah kecil.




 








Tabung reaksi
Bahan: gelas borosilikat, Ukuran: 15 x 150mm. Per pak 50 buah.
Kegunaan
Untuk mereaksikan zat
  1. bahan – bahan yang digunakan
  1. air
  2. etanol
  3. t – butanol
  4. Gliserol
  5. Etilena Glikol
  6. N – Butanol
  7. Methanol



        







D. Prosedur Kerja

-          kekeruhan
-          Menghitung berapa tetes senyawa alkohol yang ditambahkan
A.  Cloud Callout: Hasil PengamatanDilakukan lagi denganmenggunakan etanol, n-butanol
B.  Titik didih


-          Di basahi dengan menggunakan ,
etanol, dan n-butanol
-          Menggoreskan kapas-kapas yang telah basah pada permukaan kaca
-          Mengamati manakah yang lebih dulu mengering, etanol atau n-butanol
-          Cloud Callout: Hasil PengamatanMengulangi perc. Dengan menggunakan n-butanol dengan t-butanol



Cloud Callout: Tabung ReaksiB. Kelarutan Dalam Air

 

-          Dimasukan 10 tetes air
-          Dimasukan tetes demi tetes secara perlahan-lahan, tapi sebelumnya dibilas dengan senyawa alkohol yang diujikan
-          Diamati kelarutannya
-          Penambahan Dihentikan apabila terdapat emulsi atau, pentanol, s-butanol, t-butanol dan gliserol
                                HASIL PENGAMATAN
]

C. Uji Bau
 


-          Dibuka
-          Di baui dengan cara menepiskan upanya dai mulut botol kearah hidung
(dilarang mencium langsung dari botol)
-          Cloud Callout: Hasil PengamatanMelakukan uji bau pada metanol, etanol, n-butanol, s-butanol, t-butanol, pentanol, etilena glikol dan gliserol




D.                Hasil Pengamatan
Titik didih
No
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
Kapas yang dibulatkan dibasahi masing masing dengan senyawa etanol dan n – butanol
Kemudian digoreskan masing masing kapas pada petrmukaan kaca (lauasnya sama)
Etanol lebih cepat menguap dari pada n – butanol
2
Perlakuan yang sama dilakukan pada n – butanol dan t – butanol
t – butanol lebih cepat menguap dari pada n – butanol

No
Perlakuan
Hasil pengamatan
1
10 tetes Etanol + Air
Etanol melalut dalam air, tidak terjadi emulsi atau kekeruhan
2
10 tetes T – butanol + air
T – butanol melarut dalam air, tidak terjadi kekeruhan atau emulsi
3
3 tetes Gliserol + Air
Gliserol larut tetapi tidak terjadi kekeruhan

Uji bau
No
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
Menguji bau Etanol
Berbau menyengat
2
Menguji bau T – Butanol
Berbau busuk
3
Menguji bau Methanol
Berbau sangat busuk
4
Menguji bau gliserol
Berbau tapi tidak menyengat
5
Menguji bau Etilena glikol
Tidak berbau
6
Menguji bau N – Butanol
Baunya sangat busuk

E.                 Pembahasan
a.                  Titik didih
Menyediakan kapas yang dibulatkan, besarnya bulatan tersebut di sesuaikan dengan mulut botol senyawa alkohol kemudian basahi masing-masing kapas  dengan menggunakan senyawa alkohol, etanol, n-butanol,dengan jalan memiringkan botol dan goreskan kapas-kapas yang telah basah tersebut pada permukaan kaca, goresannya harus sama luasnya. Kemudian amati manakah yang lebih  dahulu mengering, etanol  atau n butanol. Ternyata etanol lebih cepat mengering bila dibandingkan dengan n-butanol. Hal ini disebabkan karena etanol yang mempunyai rantai atom pendek bila dibandingkan dengan n-butanol. Sehingga apabila diuapkan diudara antara etanol dan n-butanol maka etanol yang lebih menguap. Perlakuan yang sama juga dilakukan pada n – butanol dan t – Butanol dan setelah diamati t – butanol lebih menguap dahulu dari pada n – butanol, dengan demikian n – butanol memili titik didih lebih tinggi daripada t – Butanol.

Kelarutan Dalam Air
Memasukan 10 tetes air kedalam tabung reaksi kecil yang bersih dan kering. Kemudian dengan menggunakan pipet tetes yang sama yang sebelumnya harus dibilas terlebih dahulu dengan senyawa alkohol yang akan diujikan. Kemudian mengamati bagaimana kelarutannya. Dan apabila terdapat kekeruhan atau emulsi, maka penambahan harus dihentikan. Kemudian menghitung beberapa tetes senyawa alkohol yang ditambahkan tadi. Dan hasilnya n-butanol  memiliki kelarutan yang besar dimana hanya beberapa tetes air n-butanol tersebut telah keruh (7 tetes) dan Ethanol memiliki kelarutan yang kecil karena walaupun telah banyak ditetesi air tetapi tidak terjadi perubahan dan Tertier butanol memiliki kelarutan yang besar karena hanya dengan 5 tetes telah terjadi kekeruhan Sedangkan gliserol memiliki kelarutan yang kecil karena untuk mencapai kekeruhan harus ditetesi 20 tetes air. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu senyawa yang mempunyai rantai atom terpanjang maka sifat kelarutannya juga semakin besar.

b.                  Uji bau
Yang pertama dilakukan adalah dengan membuka tutup botol yang berisi zat, kemudian segera baui dengan cara menapiskan uapnya dari mulut botol kearah hidung. Kemudian melakukan uji bau ini pada senyawa alkohol, metanol, etanol, Etilen glikol, Butanol, Tertier butanol dan Gliserol. Dimana metanol, etilena glikol dan gliserol tidak berbau sedangkan etanol, butanol dan tertier butanol berbau.

F.                 Kesimpulan
Dari percobaan pada Modul 2 ini dapat disimpukan:
1. Alkohol merupakan zat tidak berwarna. Alkohol suku rendah (sampai C3) adalah cairan encer yang dapat tercampur dengan air dalam segala perbandingan.
2 Alkohol suku sedang menyerupai minyak. Semakin panjang rantai atom C semakin rendah kelarutannya dalam air. Senyawaan C12 dan lebih tinggi berupa    padatan yang tidak larut. Makin panjang rantai C makin tinggi titik cair dan titik        didih. Gugus hidroksil mengakibatkan alkohol bersifat polar.
3. n-butanol dan  t-butanol lebih lama menguap dari etanol karena n-butanol dan t-              butanol mempunyat titik didih dari etanol
4. alkohol, etanol dan t-butanol larut sempurna dalam air sama-sama polar dan           kurang hidropobnya.


G. DAFTAR PUSTAKA
Team Teaching Kimia Organik. 2011. Modul Praktikum. Gorontalo:UNG


Tidak ada komentar:

Posting Komentar