Jumat, 13 April 2012


LAPORAN AKHIR
MODUL 3
A.    Judul               : Pemisahan dan Pemurnian
B.     Tujuan             : 1. Memisahkan zat-zat padat dari zat cair dengan cara                                                   penyaringan
     2. Memurnikan zat melalui proses destilasi
C.     Dasar Teori
            Dalam praktikum kimia sering kali berbagai campuran zat harus dipisahkan menjadi zat murni, cara pemisahan tersebut dapat digolongkan dalam
1.      Pemisahan zat padat dari zat cair
2.      Memurnikan zat cair melalui proses destilasi
Pemisahan zat padat yang tidak terlarut dalam zat cair :
a.       Untuk zat padat yang tidak terlarut dalam zat cair
1.      Dekantasi
2.      Filtrasi (penyaringan)
b.      Untuk zat padat yang melarut dalam air
1.      Penguapan
2.      Kristalisasi
3.      Destilasi
            Pemisahan zat padat dari zat cair dapat dilakukan dengan cara :
a.       Melarutkan dan penyaringan , sebagai contoh pemisahan garam dapur (larut dalam air) dan pasir (tak larut dalam air)
b.      Kristalisasi bertingkat
c.       Sublimasi
            Dasar percobaan ini adalah perbedaan titik didih zat yang terdapat dalam campuran tersebut. Zat dengan titik rendah akan menguap lebih dahulu. Dan bila didinginkan akan langsung mengembun. Bila pencemarannya berupa zat cair dengan titik didih tinggi, maka zat pencemar akan tertinggal dalam labu dan cara ini disebut dengan destilasi sederhana.
            Teorinya didasarkan pada hukum Roult :
Ptotal       = PA + PB
Ptotal       = XA . PA0 + XB . PB0  + ........ Xn . Pn­­0
XA : XB  = Fraksi mol zat A dan zat B
PA0 : PB0 = Tekanan uap jenuh zat A dan zat B
            Jadi, tekanan uap parsial suatu komponen campuran sebanding dengan fraksi molnya dan fasa uap campurannya kaya akan senyawa dengan titik didih rendah. Akibatnya senyawa dengan titik didih rendah akan terdestilasi lebih dahulu, sedangkan pencemarannya akan tertinggal dalam sebagai residu.
A.     Pemisahan dan Pemurnian Zat Cair
Salah satu metode untuk memurnikan zat cair adalah distilasi. Metode ini memanfaatkan perbedaan titik didih masing-masing komponen. Penurunan tekanan luar menyebabkan larutan akan mendidih pada tempeeratur lebih rendah. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul memasuki fase uap. Destilasi ada dua macam, yaitu distilasi sederhana dan distilasi bertingkat.
a.        Distilasi Sederhana
Merupakan proses penguapan yang diikuti pengembunan. Distilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap (titik didih komonen lain jauh lebih tinggi). Misalnya pengolahan air tawar dari aiir laut.
b.        Distilasi Bertingkat
Merupakan proses distilasi berulang-ulang, yang terjadi pada kolom fraksionasi. Kolom fraksionasi terdiri atas beberapa plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang mudah menguap, sedangkan cairan yang tidak mudah menguap lebih banyak dalam kondensat. Contoh destilasi bertingkat adalah pemisahan campuran alkohol-air, pemurnian minyak bumi; yaitu memisahkan gas, bensin, minyak tanah dari minyak mentah.
B.      Pemisahan dan Pemurnian Zat Secara Fisik
Ada beberapa cara pemisahan dan pemurnian zat secara fisik antara lain dengan dekantasi, sublimassi, filtrasi, ekstraksi, koagulasi, adsorpsi, dan destilasi.
a.        Dekantasi
Merupakan proses pemisahan padatan dari cairan. Padatan dibiarkan turun dari dasar labu, kemudian cairannya dituangkandengan hati-hati agar padatan tidak terganggu.
b.        Filtrasi
Adalah proses pemisahan padatan dari cairan dngan menggunaka bahan berpori yang hanya dapat dilalui oleh cairan. Penyaringan biasanya menggunakan kertas saring yaitu keertas yang porinya relatif kecil sehingga dapat menahan partikel suspensi. Contohnya adalah menyaring suspensi kapur dalam air. Kapur akan tertahan pada kertas saring sedangkan air dapat melewati kertas saring tersebut. Dalam hal ini kapur disebut residu dan air disebut fitrat.
c.         Kristalisasi
Cara ini berdasarkan perbedaan larutan dari komponen campuran dalam pelarut tertentu. Kelarutan juga tergantung pada suhu, makin tinggi suhu makin tinggi kelarutan.

Diantara metode di atas ada salah satu metode yang sangat baik untuk memurnikan zat cair yaitu dengan metode distilasi. Karena pada metode ini memanfaatkan perbedaan titik didih masing-masing komponen. Distilasi sederhana kurang efektif untuk memisahkan komponen-komponen dalan campuran yang perbedaan titik didihnya tidak terlalu besar, sedangkan distilasi bertingkat dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Karena pada proses ini terjadi pada kolom fraksionasi yang terdiri dari atas beberapa plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang mudah menguap.




















D. Alat Dan Bahan
·         Alat
No
Nama Alat
Gambar
Fungsi alat
1
Gelas Kimia



sebagai wadah mengaduk atau melarutkan suatu padatan atau larutan
2
Corong Pisah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBMXodQs6dUScsqBDBFqYPu0NdMwAJN8aB4PF-ighc7VuTaegEqh3ODqFjZXL9GUrFL5rJoK0HyGB28_o7NnhDb6TkJAVK-bt_vXxM-bzegwCF1FVSXx7BXJROlI6EYKRxW2B5nAjGIDLs/s320/Corong.gif
Sebagai wadah penyaringan pada kertas saring
3
Kertas saring
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-KadEfshe12tjn54S5LPvSUgVzBpD7JS1GabQ0F5h6R4rP8gLnfpkQ7eauxEhwfWOBo9UC73etZYRAcFyIDYLTYTH-8FBH4jTfvakjNVfdR5EayD0AkFk_j58I6aQ4t78gW49yr4zgyWZ/s200/Kertas+Saring.jpg
Sebagai penyaring larutan
4
Cawan penguapan
Sebagai wadah penguapan larutan berdasarkan titik didihnya
5
Gelas ukur
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMxMaAVtZxiWe3dRd4_j1Sv3dB3m00Kz9GJHuqNrgEyy5Q-blJ_QCghVKMSWUOt2AULiyVkYmEY2GKgD6H79Xra8uaAXlh3NwMLveyxRoKHd6I-tdRDdDr7xABJFUFAbCQqENUp_vAfFqf/s200/Gelas+ukur.gif
Mengukur larutan dengan volume tertentu sesuai yang di inginkan
6
Pembakar bunsen
http://www.p4tkipa.org/image/clip_image040.jpg
Sebagai alat untuk memanaskan larutan
7
Labu destilasi
Sebagai penampung atau wadah pengupan pada saat proses destilasi berupa cairan yang telah didinginkan
8
Pendingin liebing
Sebagai pendingin uap larutan yang terjadi pada saat pemanasan
9
thermometer
Sebagai alat untuk mengukur suhu
10
Statif dan Klem
Sebagai penhanan suatu alat seperti buter dan pendingin liebing
11
Batang Pengaduk
http://www.p4tkipa.org/image/clip_image004.jpg
Sebagai alat untuk mengaduk suatu larutan
12
Header mentle
Sebagai alat pemanasan pada saat memanaskan larutan

·         Bahan
-          CuSO4.5H2O (tembaga sulfta penta hidrat)
-          NaCl (Garam Dapur)
-          CaCO3 (Kapur Tulis)
-          Aquades (H2O)
-          Teh
-          Pasir







E.     Cara Kerja
1.     
Rounded Rectangle: ± 1 sendok pasir
 

                                                                    
-Memasukan kedalam gelas kimia yang berisi air
-Mengaduk
-Membiarkan mengendap
-Menuangkan larutan bagian atas
 


 
2.       

                                                                    -  memasukan kedalam gelas kimia
-       Melarutkan dengan air
-       Mengaduk
-       Menyiapkan corong dan kertas saring
-      

Filtrat (air bening)


 

Residu (CaCO3)
 
menyaring



 
3.       

-          Melarutkan dalam gelas kimia yang berisi air
-          Menyaring dengan menggunakan kertas saring
-         

Kristal garam
 
Menguapkan dalam cawan penguapan

 
4.       


-        Melarutkan kedalam 25 ml air
-        Menguapkan sehinga volume menjadi 10 ml
-        Mendinginkan
-       

Kristal garam
 
Memperhatikan bentuk kristal yang terjadi



5.     
 


-          Menuangkan kedalam labu destilasi 250 ml
-          Menambahkan 3 buah batu didih
-          Memanaskan pada heater mentle dengan hati-hati
-          Memperhatikan suhu yang ditunjukkan oleh termometer sampai temperatur konstan
-          Mencatat temperatur
-          Menghentikan destilasi hingga volume mencapai 10 ml
Tetes-tetes air

 
 





F. HASIL PENGAMATAN
PEMISAHAN DAN PEMURNIAN
No
Perlakuan
Pengamatan
1.



1.       
-          -  memasukan air dalam gelas kimia.
-          -memasukan  1 sendok pasir kedalam gelas kimia tersebut
-          -membiarkan pasir mengendap
- menuangkan larutan bagian atas


-          Air menjadi keruh

-          Terdapat residu (pasir)
2.
-          - memasukan air kedalam gelas kimia
-          - memasukan bubuk kapur tulis (CaCO) kedalam gelas kimia yang berisi air tadi
-          - mengaduk sampai terlarut
-          - menyaring dengan menggunakan corong dan kertas saring
-           
-          - warna air berubah menjadi putih

-          - warna air berubah wujud lebih kental dari pada sebelum diaduk
-          - terdapat dua pemisahan yaitu pemisahan filtrat (cairan bening) dan residu (CaCO3)


3.






-          - memasukan air secukupnya ke dalam gelas kimia
-          - memasukan garam dapur
-          - mengaduk sampai merata
-          - menyaring dengan menggunakan kertas saring dan corong 
-          - larutan yang menyaaring memenaskan
-          - setelah itu menguapkan dalam cawan penguapan







-          - membentu kembali kristal garam
4.










-          Memasukan air kedalam gelas kimia 25 ml
-          Memasukan 5 gr CuSO4.5 H2O
-          Mengaduk larutan tersebut sampai merata dan tidak ada kristal lagi
-          Memanaskan dan setelah itu mendinginkan





-          Hilangnya 5 H2O dan yang tersisa yaitu kristal CuSO4
5.
-          Mengambil air panas sebanyak 100 ml
-          Mencelupkan teh sampai warnya berubah
-          Memasukan kedalam labu destilasi dan dipanaskan
-          Sementara dipanaskan masukan 3 buah batu didih
-          Menutup dengan menggunakan termometer 1000 C
-          Menunggu sampai suhunya naik
-          Memperhatikan suhunya konstan




-          Setelah pemanasan dengan warna yang semestinya teh tersebut akan menguap, uapannya kalau di cium seperti bau teh dan keluar tetesan-tesan teh

G. PEMBAHASAN
                Pada percobaan pertama yaitu dekantasi, langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini yaitu dengan memasukan ± 1 sendok pasir kedalam gelas kimia yang telah terisi air, kemudian diaduk hingga merata. Setelah diaduk pasir dibiarkan mengendap kemudian larutan bagian atas dituangkan untuk dipisahkan dengan pasir yang mengendap tadi. Pemisahan dengan cara ini belum dapat memisahkan larutan dengan baik sebab pada larutan bagian atas yang dipisahkan dari endapan masih terdapat kristal-kristal pasir. Sehingga air hasil pemisahan ini tidak jernih seperti sebelum pencampuran, melainkan telah menjadi keruh.
            Pada percobaan kedua yaitu filtrasi (penyaringan) langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini yaitu dengan memasukan bubuk kapur tulis kedalam gelas kimia yang berisi air, kemudian diaduk setelah diaduk dilakukan penyaringan dengan menggunakan corong dan kertas saring. Pemisahan dengan cara filtrasi (penyaringan) lebih baik dari pada pemisahan dengan cara dekantasi, sebab setelah dilakukan penyaringan , larutan yang keruh menjadi jernih kembali karena bubuk kapur tulis tidak larut dalam air. Maka air hasil penyaringan tidak mengandung bubuk kapur tulis lagi.
            Pada percobaan ketiga yaitu penguapan , langkah pertama yang dilakukan pada percobaan yang ketiga ini adalah memasukan air secukupnya kedalam gelas kimia kemudian memasukan garam dapur kedalam gelas kimia yang telah berisi air tadi , kemudian diaduk hingga merata, setelah garam dapur larut dalam air, dilakukan penyaringan dengan menggunakan corong da kertas saring. Walaupun hasil penyaringan menjadi jernih kembali seperti sebelum dilakukan pencampuran. Namun karena garam larut dalam air, maka dalam larutan tersebut masih terdapat patikel garam yang tidak tersaring oleh kertas saring. Oleh karena itu perlu dilakukan penguapan, penguapan dengan menggunakan cawan penguapan. Dan air yang terdapat pada larutan garam tersebut membentuk kembali kristal garam murni.
            Pada percobaan keempat yaitu kristalisasi, langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini adalah memasukan 5 gram CuSO4.5H2O kedalam gelas kimia yang berisi air sebanyak 25 ml, setelah CuSO4 larut dalam air, larutan ini diuapkan sampai volumenya menjadi 10 ml kemudian didinginkan. Pada saat volumenya menjadi 10 ml kemudian didinginkan saat dilakukan penguapan mempuyai titik didih rendah menguap. Hal ini sama juga terjadi pada hidrat yang terdapat pada CuSO4 (tembaga sulfat) sehingga yang tersisa hanyalah kristal CuSO4 dan setelah didinginkan terdapat endapan.
            Pada percobaan kelima yaitu destilasi, Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin, Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut. langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini adalah menuangkan 100 ml air suling kedalam labu destilasi dan menambahkan 3 buah batu didih, kemudian merangkai alat destilasi dan mengusahakan agar air dalam pendingin mengalir dengan lambat dan merata dari bawah ke atas. Kemudian panaskan pada heater mentle dengan hati-hati. Kemudian memperhatikan suhunya ditunjukkan oleh termometer sampai temperatur konstan. Dapat dilihat bahwa pada saat destilasi dilakukan terdapat ada tetesan yang di hasilkan pada pendingin leibing yang sudah tercampur dengan etanol sehingganya pada saat terjadi tetesan uap yang d hasilkan adalah larutan teh sehingganya dapat di pisahkan antara larutan teh dengan pelarut yang digunakan pada saat percobaan kali ini.
Dapat dilihat pada gambar berikut :






                                                Proses deatilasi sederhana


H. KESIMPULAN
Dari percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
-          Untuk zat padat yang tidak terlarut dalam zat cair yakni dekantasi, filtrasi (penyaringan)
-          Untuk zat padat yang melarut dalam air yaitu penguapan, kristalisasi dan destilasi.
-          Pemisahan zat padat dan zat cair dapat dilakukan dengan cara melarutkan dan menyaring sebagai contoh pemisahan garam dapur (larut dalam air) dan pasir (tak larut dalam air), kristalisasi bertingkat dan sublimasi.

I.     KEMUNGKINAN KESALAHAN
Ø  Pembacaan skala pada termometer
Ø  Kuramg terampilnya pratikan dalam mencampur larutan
Ø  Kurangnya pemahaman pratikan dalam memahami prosedur kerja

















DAFTAR PUSTAKA


Ahmad hiskia, 2001 , Wujud zat dan kesetimbangan, PT Citra Aditia Bekti :Bandung

Klein.elten. keenan, 1998, Kimia Untuk Universitas, Edisi ke 6 : Jakarta; Erlangga

Purba Michael. 2002. Kimia IA. Jakarta, Erlangga

Teaching Team , 2011, Penuntun Praktikum Kimia Dasar I, LAB Kimia UNG : Gorontalo
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/destilasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar