Jumat, 13 April 2012


LAPORAN AKHIR
KIMIA ORAGANIK I
MODUL VII

A.          Judul    :  Analisis Kualitatif Unsur-unsur Dalam Senyawa Organik
B.           Tujuan :
Melalui percobaan ini diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan melakukan uji untuk menentukan unsure-unsur yang terkandung dalam suatu senyawa organik.

C.                 Dasar Teori
Ada suatu cara yang relative sederhana untuk menentukan secara kualitatif apakah dalam suatu senyawa terdapat nitrogen, belerang atau halogen. Dalam metode ini, senyawa organic yang tidak diketahui uraikan (didekomposisi) dengan menggunakan logam natrium, sehingga nitrogen, belerang atau halogen penyusun senyawa tersebut berturut-turut diubah menjadi natrium sianida, natrium sulfide atau natrium halide. Senyawa-senyawa anorganik ini kemudian diuji dengan cara seperti di bawah ini :
Untuk menguji nitrogen, larutan direaksikan dengan besi (II) dan besi (III), jika terdapat sianida, akan terbentuk endapan biru gelap (biru prusia) yang ditunjukkan dengan persamaan reaksi :

18 CN   +   3 Fe+2  +  4 Fe+3                   Fe[Fe(CN)6]3
                                                                                        Biru

            Untuk menguji adanya belerang, ditambahkan ion timbale. Jika terdapat belerang akan dihasilkan endapan timbal sulfida yang berwarna hitam atau cokelat, dengan persamaan reaksi:

                        Pb -2  + Na2S (aq)                          PbS (a) + 2 Na+ (aq)
                       
Untuk halogen digunakan uji standar perak nitrat, dan terjadi reaksi :

                        Ag+  +  NaX  (aq)                 AgX (s)  +  Na+  (aq)     X = Cl, Br, l
                       
Dengan mengganti warna endapan, dan kelarutannya dalam larutan ammonia, kita dapat menentukan apakah halogen tersebut klorida, bromide, atau ionida. Analisis kualitatif menyangkut deteksi dan identifikasi seluruh komposisi dari suatu senyawa.


 D.Alat dan Bahan
Ø  Alat




Tabung Reaksi           Gelas kimia            Batang Pengaduk                    Corong


                                                                 
                             

Pipet Tetes                  Kaki Tiga                    Pembakar Bunsen          

v  Kertas tisu
v  centrifurge
v  kertas saring
v  kertas tisu
v  kertas indikator dan
v  penjepit tabung
v  alu dan lumpang

Ø  Bahan
  1. Tembaga (II) Oksida
  2. Logam Natrium
  3. Sampel (Ikan Oci)
  4. Serbuk Fruktosa
  5. Ethanol
  6. Asam Asetat
  7. Larutan Timbal Asetat 0,15 M
  8. Larutan Asam Sulfat 3M
  9. Larutan Perak Nitrat
  10. Larutan Besi (II) Amonium Sulfat Jenuh
  11. Larutan Besi (III) Klorida 5%
  12. Air Kapur
  13. Tembaga (II) Sulfat Anhidrat
  14. Larutan Natrium Hidroksida 6M
  15. Larutan Kalium Fluorida 5 M
  16. Larutan Asam Nitrat Encer


                  






D. Prosedur Kerja

            1. Uji karbon dan hidrogen
 


Ø  Dipanaskan dalam sebuah tabung reaksi
Ø  Dilarutkan gas kedalam larutan air kapur
Ø  Jika terbentuk cairan pada dinding tabung, diuji dengan CuSo4 anhidrat
Campuran cuso4
 
 



2. Uji peleburan dengan menggunakan Na

 


Ø  Diambil sedikit dengan menggunakan penjepit, dari tempat penyimpanannya dalam minyak tanah
Ø  Dikeringkan dengan tisu
Ø  Dimasukan Na dalam tabung reaksi yang telah dijepit dengan penjepit tabung reaksi
Ø  Dipanaskan tabung dengan menggunakan nyala api sampai uap Na naik ± 3 cm dalam tabung
Ø  Disingkirkan tabung dari nyala api ditambahkan dengan cepat, sedikit senyawa organik yang tidak (2 – 3 ml untuk cairan) seujung spatilah
Ø  Dipanaskan tabung dalam nyala api sampai kemerahan
Ø  Dibiarkan dingin, ditambahkan 1 ml/etanol
sampel
 
 


3. Uji belerang
 


Ø  Diasamkan dengan CH3 COOH
Ø  Ditambahkan beberapa teteslarutan 0,15 m timbal asetat
Ø 
 Terdapat endapan
 
Terbentuknya endapan hitam atau cokelat (timbal sulfida) adanya 5-



4. Uji Untuk Nitrogen
 


Ø  Diuji PH hasil Peleburan dengan kertas indikator
Ø  Jika PH diatas 13, diatur dengan ditambahkan setetes kecil larutan asam sulfat 3 m
Ø  Jika PH lebih kecil 13, ditambahkan setetes kecil larutan NaOH 6 m
Ø  Dicek kembali PH
Ø  PH mendekati 13 tambahkan 3 tetes larutan jenis besi (II) ammonium sulfat ditambah tetes larutan KF 5 m
Ø  Dididihkan selama 30 detik
Ø  Didinginkan 2 tetes larutan FeCl 5%
Ø  Ditambahkan H2SO4 3m tetes demi tetes sambil dikocok sampai endapan Fe(OH)3
Terdapat endapan
 
 




5. uji untuk halogen
 


Ø  Diasamkan dalam tabung reaksi hasil peleburan dengan menggunakan HNO3 encer
Ø  Diuji dengan kertas indikator
Ø  Jika nitrogen dan belerang teridetifikasi, memasukkan tabung kelemari asam
Ø  Didihkan selama 2 menit
Ø  Ditambahkan beberapa tetes AgNO3
Ø  Jika diperoleh endapan,centrifugelah tabung selama 30 detik
Ø  Mendekantasilah endapan
Ø  Endapan dicuci dengan air, kemudian ditambahkan dengan larutan anonia pekat
Terdapat endapan
 
 



E. Hasil Pengamatan
*      Uji karbon dan hidrogen
Campuran ikan oci + tembaga (II) oksida kering dipanaskan dan lewatkan gas yang dibebaskan kedalam larutan air kapur menghasilkan:
o   Larutan air kapur berubah keruh dan ada endapan. Membuktikan senyawa mengandung karbon
o   Tembaga (II) sulfat anhidrat berubah warna menjadi biru. Menunjukan adanya air yang berarti senyawa mengandung hidrogen
*      Uji peleburan dengan menggunakan natrium
Pada saat logam natrium dipanaskan terjadi perubahan logam Na meleleh dan berubah menjadi putih serta adanya uap dan nyala api. Setelah itu ditambahkan sampel dan dipanaskan lagi sampai sampel berubah menjadi kuning, kemudian ditambahkan fruktosa dan sampel dipanaskan terjadi kemerahan pada sampel. Setelah dingin tambahkan 1 ml ethanol dan dipanaskan lagi. Pada saat pemanasan terdapat gelembung, kemudian tabung dimasukkan dengan cepat kedalam beaker kecil yang berisi air 15 ml air dingin, tabung pecah dan isinya masuk kedalam air
*      Uji untuk belerang
Diambil 1-2 ml sampel  larutan dan diasamkan dengan asam asetat kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan timbal asetat 0,15 M, terbentuk endapan coklat (timbal sulfida) yang menunjukan adanya belerang.
*      Uji untuk nitrogen
1 ml sampel diuji PH nya dengan kertas indikator ternyata PH nya 4. sampel dididihkan denagn cepat selama 30 detik. Pada saat dididihkan terbentuk endapan coklat, kemudian larutan besi (II) klorida 5 %. Warna larutan menjadi pudar dan ada endapan hitam, kemudian ditambahkan dengan hati-hati larutan asam asetat 3 M tetes demi tetes smabil dikocok sampai endapan besi hidroksida tepat larut dan berbusa dipermukaan larutan terbentuk larutan biru-hijau menunjukkan sedikit positif, karena reaksi natrium tidak sempurna
*      Uji untuk halogen
1 ml sampel diasamkan dengan asam nitrat encer, kemudian dipanaskan selama dua menit untuk mengusir hidrogen sianida dan hidrogen sulfida. Setelah dipanaskan tambahkan beberapa tetes larutan perak nitrat, terbentuk endapan putih.  


F. Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan diwajibkan untuk menentukan analisis kualitatif unsur-unsur dalam senyawa organik, yang terdiri dari beberapa percobaan:
v  Uji untuk karbon dan hidrogen
Pada percobaan ini praktikan diwajibkan untuk menentukan apakah pada percobaan kali ini benar-benar terdapat hidrogen atau karbon tidak. Yang perlu disiapkan paraktikan dalam percobaan kali ini adalah tabung reaksi serta bahan-bahan yang diperlukan dalam percobaan kali ini, pada percobaan ini campuran sampel (ikan oci) ditambahkan dengan tembaga (II) oksida kering kemudian dipanaskan dan lewatkan gas yang dibebaskan kedalam larutan air kapur. Dimana larutan air kapur berubah menjadi keruh dan adanya endapan dimana dapat dibuktikan bahwa senyawa tersebut mengandung karbon. Kemudian pada tembaga (II) sulfat anhidrat berubah biru yang menunjukkan bahwa adanya air yang berarti senyawa tersebut mengandung hidrogen. Dengan demikian bahwa pada percobaan kali ini berhasil karena terdapat senyawa hidrogen dan senyawa karbon.
v  Uji peleburan dengan menggunakan Natrium
Untuk uji peleburan dengan menggunakan Natrium, pertama-tama yang dilakukan yaitu menyiapkan alat-alat yang telah disediakan dengan bahan-bahan yang telah disediakan pula. Diambil sedikit logam Natrium kemudian dikeringakan dengan kertas tisu, kemudian masukkan dalam tabung reaksi kecil dengan menggunakan penjepit, kemudian dipanaskan menggunakan pembakar bunsen, pada saat pembakaran diusahakan agar tidak mengarahkan mulut tabung ketempat yang aman. Terjadi perubahan warna pada logam natrium yang dipanaskan, natrium menjadi meleleh dan berwarna putih dan terdapat nyala api serta terdapat uap pada natrium. Kemudian ditambahkan sampel (ikan oci) dipanaskan sampai sampel berubah warna menjadi warna kuning, ditambahkan lagi dengan larutan fruktosa lalu dipanaskan lagi terdapat kemerahan pada sampel (ikan oci), setelah dingin tambahkan 1 ml larutan ethanol dan dipanaskan sampai tabung menjadi pijar, pada saat pemanasan terdapat gelembung pada tabung. Dimasukkan secara cepat kedalam air dingin yang berukuran 15 ml, tabung pecah dan larutan masuk kedalam air. Untuk larutan yang telah tercampur dengan air digunakan untuk menguji percobaan selanjutnya.
v  Uji untuk belerang
            Pada uji kali ini paraktikan diharuskan untuk menentukan apakah pada uji belerang terdapat belerang atau tidak, pada saat melakukan praktikum diambil 1-2 ml sampel yang telah disediakan pada uji natrium, kemudian diasamkan dengan asam asetat dan tambahkan beberapa tetea larutan timbal asetat 0,15 M. Terbentuk endapan coklat (timbal sulfida) yang menunjukkan bahwa pada uji kali ini terdapat belerang yang menunjukkan bahwa pada uji kali ini berhasil
v  Uji untuk nitrogen
Mula-mula larutan sampel diambil 1ml, sebelum sampel dididihkan, mengukur pH larutan dan pH larutan tersebut 4, karena sesuai prosedur jika pH larutan lebih kecil dari 13ditambahkan larutan NaOH beberapa tetes agar pH-nya mencapai 13. sampel dididihkan selama 30 detik, pada saat pemanasan terbentuk gelembung-gelembung. Kemudian ditambahkan Fe3Cl 5% 2 tetes, pada larutan terjadi perubahan warna yaitu coklat kehitam-hitaman dan setelah ditambahkan H2SO4 3M beberapa tetes dan terbentuk endapan.
v   Uji untuk halogen.
            Mula-mula ediambil 5 ml sampel kemudian menambahkan larutan HNO3 encer lalu dipanaskan selama 2 menit. Memanaskan hingga mendidih agar belerang teridentifikasi. Kemudian menambahkan beberapa tetes perak nitrat agar terdapat endapan berwarna putih yang menandakan bahwa sampel ikan oci mengandung halogen.
G. Kesimpulan
v  senyawa organik kebanyakan berasal dari makhluk hidup dan beberapa dari hasil sintesis
v  senyawa organik lebih mudah terbakar dan memiliki struktur lebih tumit













Daftar Pustaka


Keenan. Charles w, kleinfelter, dkk. 1994. Kimia untuk universitas. Jakarta ; erlangga
Parlan, wahjudi. 2003. Kimia organik 1. Yogyakarta : jurusan pendidikan kimia fmipa universitas negeri malang




Tidak ada komentar:

Posting Komentar