Kamis, 19 April 2012

Destilasi Zat Cair

PERCOBAAN I

A. Judul         : Destilasi zat cair
B. Tujuan       : Agar mahasiswa dapat memahami cara penggunaan dan prinsip kerja destilasi.
C. Dasar Teori
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4 Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar, ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).

Destilasi sering digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang mempunyai titik didih yang berbeda. Senyawa yang berbentuk cair dipanaskan, dan saat titik didih senyawa dengan titik didih lebih rendah tercapai, uapnya akan diembunkan (dikondensasi) dan dikumpulkan.
Pemurnian suatu campuran yang terdiri dari berbagai senyawa dengan titik didih berbeda-beda dapat dilakukan dengan alat destilasi fraksionasi. Dalam alat ini suhu uap yang mengembun relative tetap sampai sebagian besar zat yang memiliki suhu uap yang mengembun, titik didih dari senyawa yang memiliki titik didih lebih tinggi tercapai dan senyawa tersebut menguap. Uap ini akan di embunkan dan dikumpulkan dalam labu terpisah.
Bila terdapat perbedaan besar antar titik didih, proses destilasi dapat dilangsungkan pada tekanan yang lebih rendah, yang akan menurunkan titik didih senyawa dan memungkinkan destilasi berlangsung pada suhu rendah.
Sayangnya banyak zat cair memiliki tekanan uap cukup besar pada suhu tinggi sehingga uap yang mula-mula mengembun dapat mengandung sebagai unsur yang bertitik didih lebih tinggi. Pada kasus seperti ini, destilasi berulang-ulang mungkin diperlukan meningkatkan kemurnian.

(Bresnick, Stephen .2004. Intisari Kimia Organi. Jakarta : Hipokrates )

Pemisahan pada destilasi yang didasarkan pada perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan diferensial dari suatu campuran cairan didikuti dengan penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dengan pengembunan.
Pemisahan dengan destilasi berbeda dengan pemisahan cara penguapan. Pada destilasi semua komponen yang terdapat didalam campuran bersifat mudah menguap (volatil). Pada pemisah cara destilasi jika pada suhu tertentu cairan setimbang dengan uapnya, maka cairan dengan uapnya mempunyai komposisi yang berbeda.



D. Alat Dan Bahan
Ø  Alat






Perangkat Destilasi                                   Gelas Ukur                     Gelas Kimia



E. Prosedur Kerja
 






-    Dimasukan kedalam labu leher dua
-    Ditambahkan 100 ml air
-    Dimasukan beberapa batu didih
-    Labu dihubungkan dengan pendingin dan generator uap air
-    Dipanaskan labu detilasi
-    Rounded Rectangle: DestilatRounded Rectangle: ResiduDiamati suhu saat terjadi penguapan dan ditentukan larutan tersebut












F. Hasil Pengamatan

Ø  Aquadest = 20 ml

Tetesan Pertama

400C
Tetesan Terakhir

780C
Mendidih

310C









G. Pembahasan

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Destilasi sering digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang mempunyai titik didih yang berbeda. Senyawa yang berbentuk cair dipanaskan, dan saat titik didih senyawa dengan titik didih lebih rendah tercapai, uapnya akan diembunkan (dikondensasi) dan dikumpulkan.
Pemurnian suatu campuran yang terdiri dari berbagai senyawa dengan titik didih berbeda-beda dapat dilakukan dengan alat destilasi fraksionasi. Dalam alat ini suhu uap yang mengembun relative tetap sampai sebagian besar zat yang memiliki suhu uap yang mengembun, titik didih dari senyawa yang memiliki titik didih lebih tinggi tercapai dan senyawa tersebut menguap. Uap ini akan di embunkan dan dikumpulkan dalam labu terpisah.
Bila terdapat perbedaan besar antar titik didih, proses destilasi dapat dilangsungkan pada tekanan yang lebih rendah, yang akan menurunkan titik didih senyawa dan memungkinkan destilasi berlangsung pada suhu rendah.
Sayangnya banyak zat cair memiliki tekanan uap cukup besar pada suhu tinggi sehingga uap yang mula-mula mengembun dapat mengandung sebagai unsur yang bertitik didih lebih tinggi. Pada kasus seperti ini, destilasi berulang-ulang mungkin diperlukan meningkatkan kemurnian.






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar